The Patriots Schedule

The Patriots Schedule

Sunday 29 December 2013

MATI



MATI

Assalamualaikum w.b.t.
Bismi Allah Ar-Rahman Ar-Rahim

Ketahuilah, bahawasanya memperbanyak mengingat mati itu adalah perkara yang dituntut oleh agama dan amat digalakkan, kerana yang demikian itu mengandungi berbagai faedah yang berguna. Di antaranya: pendek harapan, zuhud di dunia, qanaah atau memadai dengan yang sedikit, cinta kepada akhirat serta memperbanyak bekal dengan amal dan bakti yang baik.

Sabda Rasulullah SAW, yang bermaksud:
"Perbanyakkanlah mengingat-ingat tentang perkara-perkara yang menghapuskan kelazatan (maut)."
Takkala baginda Rasulullah SAW ditanya tentang orang yang pintar, siapakah dia di antara manusia, maka jawab baginda SAW:
"Mereka itulah orang-orang yang memperbanyak mengingati mati, dan sentiasa bersedia untuk menerima mati. Mereka itulah orang-orang yang pintar. Mereka telah kembali ke rahmatullah dengan membawa kemuliaan dunia dan kesejahteraan akhirat."

Akan tetapi mengingati mati dengan lisan saja tidak berguna. Tidak ada erti menyebut-nyebut mati dengan lidah seperti: Oh aku akan mati! Oh aku takut mati!... dan sebagainya...

Itu tidak mendatangkan faedah sama sekali, meskipun ia disebut berkali-kali. Yang dituntut ialah mengingati mati seraya hati tekun merenungkan keadaan orang yang sedang menghadapi mati, sedang lisannya menyebut-nyebut pula bagaimanakah keadaannya kelak, apabila ia menghadapi mati itu? Bagaimana bencananya dan sakaratnya, serta menggambarkan sekali tentang dahsyatnya keadaan yang akan ditanggung kelak di hari Akhirat. Kemudian hendaklah ia mengira-ngira berapa lamakah lagi ia boleh hidup di dunia ini, dan bagaimana pula kesudahan hidupnya kelak. Kemudian hendaklah ia mengenang semula keadaan rakan-rakan dan sahabat-sahabatnya yang telah lebih dulu kembali ke rahmatullah, bagaimana kesudahan hidup mereka. Kenangkan ingatan dan sebutan yang boleh memberi manfaat dan dapat meninggalkan kesan kepada hati.

Dalam cuba mengingati mati, mari kita cuba memahami dahulu tentang kematian itu. Bagaimanakah kematian itu disebutkan di dalam Al-Quran?

Kematian itu sesuatu yang pasti datang:
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?
An Nisaa' 4:78

Setiap yang bernyawa akan menghadapi kematian:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Ali 'Imran 3:185

Jika kita menganggap amalan telah cukup dan syurga itu pasti; inginkanlah kematian. Begitulah sikap yang ditunjukkan oleh para sahabat. Namun, jika kita masih belum mampu, renungkanlah bagaimana amalan kita di dunia ini?
Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar.
Al Baqarah 2:94

Bagaimana pengakhiran kita di dunia ini nanti; adakah kita akan mati dalam Islam, atau mati dalam kekafiran?

i) Mati Dalam Islam

Janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Ali 'Imran 3:102

Pesanan Ibrahim a.s. dan Ya'qub a.s. kepada ank-anaknya:
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
Al Baqarah 2:132

Allah memegang jiwa setiap manusia, kematian itu akan tiba atas kehendakNya:
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
Az Zumar 39:42

Oleh itu, jika hendak memastikan diri sentiasa dalam keadaan beragama Islam, pastikanlah kita mengikuti wahyuNya:
Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.
Al An'aam 6 :106

Bagaimana hendak mengikut wahyu? Apa yang boleh kita lakukan?
- Hijrah.
Buatlah perubahan atas diri kita.
Berhijrahlah dari keadaan menzalimi diri. Berhijrahlah dari keadaan tertindas:
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?." Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)." Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?." Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali,
An Nisaa' 4:97

Hijrahlah kepada Islam sepenuhnya:
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Al Baqarah 2:208

Belanjakanlah sebahagian harta kita ke jalan Allah. Perbanyakkanlah bersedekah dan mengerjakan amal saleh:
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"
Al Munaafiquun 63:10

Iman dan amal yang saleh dapat mendekatkan diri dengan Allah:
Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam syurga).
Saba' 34:37

ii) Mati Dalam Kekafiran

Sedangkan Firaun pada akhirnya mengakui kekuasaan Allah. Namun adakah kita hendak mengikut jejaknya dan menunggu hingga penghujung hayat untuk mengubah diri? Adakah kita rela mengabai diri dan menjerumuskan diri ke lembah neraka? Adakah kita mahu terus menzalimi diri dan orang lain seperti firaun?
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)."
Yunus 10:90

Adakah kita terlalu mengejar kekayaan di dunia seperti Karun dan mengabaikan perintah Allah?
Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Al Qashash 28:81

Adakah kita mahu menjadi seperti kaum Nabi Nuh a.s. dan mendustakan ayat-ayat Allah?
Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).
Al A'raaf 7:64

Atau seperti umat Nabi Shaleh a.s. yang mengingkari perintah Allah?
Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)." Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
Al A'raaf 7:77-78

Atau seperti umat Nabi Luth a.s. yang menidakkan fitrah Allah?
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri." Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.

Al A'raaf 7:82-84

.....

Kesimpulan:

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Al Ikhlash 112:2

Allah jualah yang menetapkan segala sesuatu. Setiap dari kita bergantung padaNya untuk segala sesuatu. Oleh itu, sehendaknya, kita perlulah mendekatkan diri kepadaNya. Dan mohonlah kepadaNya:
Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)."
Al A'raaf 7:126

Ingatlah, kematian itu pasti akan menemui kita:
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
Al Jumu'ah 62:8

Oleh itu, berlumba-lumbalah dalam mengerjakan amal ibadah dan amal saleh:
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Al Baqarah 2:148

Allah telah menetapkan segala sesuatu mengikut ukuranNya:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
Al Qamar 54:49

Seperti itu juga, semua yang kita lakukan akan diukur juga. Oleh itu janganlah kita menjadi seperti ini:
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.
Al Mu'minuun 23:99-100

Janganlah kita mengingkari ayat-ayat Allah di dunia ini sekarang, dan menyesal di akhirat kelak. Kerana sewaktu di akhirat nanti, tiada peluang lagi untuk kita mengubah kesilapan kita di dunia ini.
Oleh itu, ingatlah pesanan yang terakhir ini:
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
Ali 'Imran 3:133

InsyaAllah, semoga kita mendapat petunjukNya:
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Al Baqarah 2:157

Wallahu a'lam

Rahmat Al-Asfar


[All About Islam]

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Blogger Template by Blogcrowds